Perbandingan Kesejahteraan Provinsi di Jawa dengan 6 Provinsi di Luar Jawa
Menurut Dudley Seers ada 3 masalah pokok untuk mengukur tingkat kesejahteraan di sebuah negara, antara lain :
- Kemiskinan
- Pengangguran
- Ketimpangan di segala bidang
Kemiskinan Jawa
- Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan September 2013 sebesar 3.757.000 orang (3,72 persen).
- Jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada bulan September 2013 sebesar 4.382.648 orang (9,61persen).
- Jumlah penduduk miskin di Banten pada September 2013 sebesar 682.710 jiwa (5,89 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada tahun 2011 sebesar 4.704.870 jiwa (14,44 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Yogyakarta pada bulan september 2013 sebesar 5.351.800 (7,22 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada bulan september 2013 sebesar 4.865.820 jiwa (12,37 persen)
Kemiskinan Luar Jawa
- Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara pada 2013 sebesar 1.390.800 (10,39 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Sumatera Selatan pada September 2013 sebesar 1.108.210 (14,06 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Tengah pada bulan september 2013 sebesar 145.355 jiwa (6,23 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Bali pada September 2013 sebesar 186.530 jiwa (3,95 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada September 2013 sebesar 400.090 jiwa (14,32 persen)
- Jumlah penduduk miskin di Papua pada September 2013 sebesar 1.057.980 jiwa (31,53 persen)
Pengangguran
Angka Pengangguran di 12 Provinsi di Indonesia
Ketimpangan
Satu ketimpangan saya ambil dari sebuah artikel yang dimuat oleh republika, bahwa di suatu daerah di Kalimantan ada sebuah spanduk bertuliskan "ADA UANG KAMI DUKUNG, KAMI TERIMA SERANGAN FAJAR !!". Spanduk ini dilihat langsung oleh Prabowo yang sedang berkunjung ke Kalimantan. Disini telah terbukti bahwa di Indonesia sedang terjadi ketimpangan kesejahteraan, dimana suatu masyarakpat tidak lagi melihat pemimpin yang baik, jujur dan sebagainya, melainkan hanya memperdulikan "serangan fajar" agar bisa memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Ini dikarenakan tidak meratanya kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Solusi yang saya berikan untuk menaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia adalah memupuk sedari kecil pendidikan yang baik, supaya SDM masyarakat dapat meningkat. Dan juga memperbanyak lapangan pekerjaan bagi para pengangguran.
Referensi :