Pages

Rabu, 12 Juli 2017

REVIEW JURNAL



REVIEW JURNAL
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Diajukan Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma


    

Disusun Oleh:

                             Ahmad Faisal                    (20213410)
                             Emi Yuniarti                     (22213896)
                             Kholifah Dyta Novian      (24213842)
                             Novi Nurpita                     (2B214881)                                      
                             Poppy Indah Wulan R.     (26213873)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2017




Nama Jurnal              : Akuntansi dan Keuangan
Volume/ Halaman      : Vol.4 No.1/ Hal 1-19
Nama Penulis             : Edo Bangkit Prayoga dan Spica Almilia
Judul Jurnal               : Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran  Perusahaan
                                      terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko
Tahun Jurnal              : Maret 2013



LATAR BELAKANG
            Semakin ketatnya persaingan pada dunia bisnis, mendorong perusahaan untuk lebih transparan dalam mengungkapkan informasinya. Lebih banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan menyebabkan semakin banyak pula informasi yang harus diungkapkan.
            Informasi yang diungkapkan harus dapat dipahami, dipercaya, relevan, dan transparan, karena informasi tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pengguna informasi, khususnya pihak investor. Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan investasi yang mengandung risiko dan ketidakpastian. Karena risiko dan ketidakpastian yang melekat ini, maka diperlukan praktik pengungkapan (disclosure) pada suatu perusahaan.
            Pengungkapan (disclosure) memberikan implikasi bahwa keterbukaan merupakan basis kepercayaan publik terhadap manajemen di dalam sistem korporasi. Dengan kata lain, kualitas mekanisme corporate governance seharusnya dapat dilihat dari tingkat keterbukaan atau transparansi (Fathimiyah dkk, 2011).
            Manajemen risiko dimulai dari adanya kesadaran manajemen bahwa risiko itu pasti ada di dalam suatu perusahaan. Penerapan manajemen risiko yang baik harus memastikan bahwa organisasi tersebut mampu memberikan perlakuan yang tepat terhadap risiko yang akan mempengaruhinya (Susilo dan Kaho, 2010).
            Mekanisme pengawasan dari corporate governance yang terdiri dari struktur kepemilikan yang meliputi kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan asing, kepemilikan publik, dan ukuran perusahaan (Hapsoro, 2007).
            Mekanisme dari corporate governance dapat mengontrol perusahaan lebih optimal, sehingga dapat menurunkan konflik kepentingan (conflict of interest) yang disebabkan oleh masalah keagenan antara pemilik dan manajer.

TUJUAN PENELITIAN
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen, kepemilikan institusi domestik, kepemilikan institusi asing, dan kepemilikan publik terhadap pengungkapan manajemen risiko.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dilihat dari sumber data penelitian ini merupakan data sekunder yaitu menggunakan laporan tahunan dari industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011 yang telah dipublikasikan. Penelitian ini termasuk penelitian kausal, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh antar variabel satu dengan variabel yang lain.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji Normalitas, Uji F, dan Uji Parsial (t test) dengan menggunakan program SPSS version 16.00 for Windows.

VARIABEL PENELITIAN
Variabel bebas             :   Penerapan manajemen risiko
Variabel terikat    : Ukuran perusahaan, kepemilikan manajemen, kepemilikan  institusi domestik, kepemilikan institusi asing, kepemilikan publik.

HASIL PENELITIAN
Hasil uji normalitas awal menunjukan bahwa nilai Kolmogorov – smirnov Z sebesar 1,842 dengan Asmp. Sig (2-tailed) yaitu sebesar 0,002, nilai ini lebih kecil dari nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti data tidak terdistribusi normal. Sehingga untuk menormalkan data, dilakukan dengan cara mengkonversi nilai data ke dalam skor standardized atau yang biasa disebut dengan Z-score.
Setelah dilakukan uji normalitas akhir dengan metode Z-score dengan cara mentransform data, maka didapat nilai Kolmogorov – smirnov Z sebesar 1,312 dengan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,064. Dengan kata lain, model regresi tersebut telah terdistribusi secara normal karena nilai signifikansi > 0,05.
Pengujian koefisien determinasi menunjukkan nilai  sebesar 0,045. Hal ini berarti hanya 4,5 persen variabel dependen pengungkapan manajemen risiko yang dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen yaitu TA, KM, KID, KIA, dan KP. Sedangkan 95,5 persen dijelaskan oleh variabel – variabel lain di luar model.
Pengujian variabel secara simultan (uji F) berdasarkan output SPSS pada penelitian, diketahui bahwa F hitung sebesar 2,312 dengan tingkat signifikan 0,047 < 0,05. Hal ini berarti bahwa model regresi dapat dipakai untuk memprediksi nilai perusahaan atau model fit dengan data.
Pengujian variabel secara parsial (t test) berdasarkan output SPSS menghasilkan data sebagai berikut:
1.      Tidak terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap pengungkapan manajemen risiko. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung dari hasil output SPSS sebesar 0,968, dengan nilai signifikansi sebesar 0,335 > 0,05.
2.      Tidak terdapat pengaruh antara kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan manajemen risiko. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung dari hasil output SPSS sebesar 0,793, dengan nilai signifikansi sebesar 0,492 > 0,05.
3.      Terdapat pengaruh antara kepemilikan institusi domestik terhadap pengungkapan manajemen risiko. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung dari hasil output SPSS sebesar -2,465, dengan nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05.

4.      Terdapat pengaruh antara kepemilikan institusi asing terhadap pengungkapan manajemen risiko. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung dari hasil output SPSS sebesar -2,906, dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05.
5.      Terdapat pengaruh antara kepemilikan publik terhadap pengungkapan manajemen risiko. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung dari hasil output SPSS sebesar -2,639, dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 < 0,05.

KESIMPULAN PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukan variabel kepemiliklan institusi domestik, kepemilikan institusi asing dan kepemilikan publik berpengareuh terhadap pengungkapan manajemen risiko. Hal ini dapat disebabkan karena semakin besar kontrol yang diberikaan oleh pihak eksternal menyebabkan pihak manajemen lebih efisien dan efektif dalam menjalankan perusahaan sehingga meminimalisasi risiko yang dihadapi sehingga hanya sedikit manajemen risiko yang diungkapkan. Sedangkan ukuran perusahaan dan kepemilikan manajemen tidak berpengaruh, karena pihak manajemen yang memiliki peran ganda sebagai pengelola perusahaan dan pemegang saham, mengetahui risiko apa saja yang dihadapi perusahaan walaupun tanpa diungkapkan dalam laporan tahunan.
Tingkat kepatuhan perusahaan manufaktur dalam mengungkapkan manajemen risiko mencapai 51,46%. Walaupun pengungkapan butir-butirnya masih sedikit, hal ini terlihat dari jumlah pengungkapan manajemen risiko terbanyak hanya mencapai enam butir dari sebelas butir yang telah diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor : SE-02/PM/2002 tentaang pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik: industri manufaktur.

PENDAPAT MENGENAI JURNAL
Praktik pengungkapan merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan guna memberikan implikasi bahwa keterbukaan menjadi basis kepercayaan publik terhadap manajemen di dalam sistem korporasi.
Penelitian ini sangat bermanfaat untuk banyak pihak seperti investor, manajer, dan masyarakat. Namun penelitian ini masih terbatas dalam sampel dan periode yang singkat. Penelitian selanjutnya mungkin bisa menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai sampel penelitian atau dengan membandingkan tingkat kepatuhan setiap sektor industri dalam pelaporan menejemen risiko dengan periode yang lebih lama untuk dapat menyempurnakan penelitian ini.